Batik merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia. Setiap batik mempunyai corak dan ciri khas yang berbeda, ciri khas batik Surakarta berlatar hitam atau gelap dan mempertahankan motif gaya keraton yang baku. Berikut beberapa motif batik Surakarta:
1. Batik Sidomukti
Sidomukti berasal dari kata ”sido” yang berarti jadi/menjadi atau terus
menerus, dan “mukti” yang berarti mulia dan sejahtera. Jadi pengertian batik
Sidomukti adalah menjadi mulia dan sejahtera. Batik Sidomukti
mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Kegunaan
batik Sidomukti adalah dalam upacara perkawinan adat Jawa, yakni digunakan
pada tahap siraman, kerikan, ijab, dan panggih. Motif batik Sidomukti mempunyai makna sangat filosofis. Makna tersebut menunjukkan kedalaman
pemahaman terhadap unsur budaya lokal. Sampai sekarang nilai-nilai tersebut
masih bertahan, seperti halnya batik Sidomukti. Batik Sidomukti sebagai simbol
pengharapan dan doa dituangkan dalam coraknya, yakni berupa ornamen pengisi dan
sen-isennya
2. Batik Truntum
Motif batik Truntum ini merupakan simbol ketulusan cinta kasih Sang Ratu yang
sangat mendalam kepada Sang Raja dan akan terus berkembang, yang dalam istilah
jawa disebut truntum, teruntum atau tumaruntum. Kain
Batik Truntum ini biasanya digunakan
oleh orang tua kedua mempelai pada saat pernikahan dengan tujuan “menuntun”
untuk memasuki gerbang kehidupan baru hidup berumah tangga. Juga berarti Ing Ngarso Sung Tulodhoyang berarti orang
tua yang menjadi contoh teladan yang dianggap sudah lulus dari sebuah ujian
cinta kasih dalam berumah tangga. Sehingga orang tua wajib untuk menuntun anaknya dalam memasuki kehidupan berumah tangga agar terwujud cinta kasih sayang
yang terus tumbuh dan berkembang sebagaimana di lambangkan dalammotif batik tulis Truntum atau Teruntum
3. Batik Satrio Manah
3. Batik Satrio Manah
Batik solo
motif satrio manah ini biasa dipakai oleh wali pengantin pria pada saat prosesi
lamaran/meminang. Motif ini diartikan sebaga ksatria yang sedang mengarahkan panahnya, sebagai perlambang bahwa ia tengah ‘memanah’ hati sang kekasih. Maknanya supaya lamaran dapat diterima oleh
pihak calon pengantin wanita beserta keluarganya
4. Batik Semen Rante
4. Batik Semen Rante
Batik
Parangkusumo berasal dari kata “kusumo” yang artinya kembang atau bunga yang
dikaitkan dengan kembanging ratu. Sesuai dengan namanya, batik Parangkusumo
hanya dipakai oleh kalangan keturunan raja secara turun-temurun bila berada
didalam keraton. Motif batik Parangkusumo terdiri dari unsur motif api dan
motif mlinjon. Motif-motifnya tersusun menurut garis diagonal, motif api atau
motif parang posisinya bertolak belakang dengan motif mlinjon yang berbentuk
segi empat belah ketupat. Di tengah-tengah motif api terdapat dua motif bunga
kecil yang bertajuk tiga dan saling bertolak belakang. Motif batik parang
kusuma biasanya digunakan untuk busana pengantin Kasatrian Ageng.
0 komentar :
Posting Komentar